Sabtu, 28 April 2018

Backpackeran Ke Jepang Bag. 1

Saya mau share sedikit tentang perjalanan saya ke Jepang selama 9 hari kemarin diluar perjalanan pesawat. Kenapa Jepang?awalnya saya cuma mau main di Singapore tapi pak swam gak mau, mau ke Eropa, bonus gajian pak swams gak nyampe untuk kesana hahahhahah, akhirnya saya gambling milih Jepang aja sebagai negara yang paling mudah untuk Backpacker pemula kayak saya, ini kali kedua saya backpackeran dan kali pertama bareng pak swams (sebenernya jadi gw adalah eo nya beliau karena selama 6 bulan pak swams gak bantuin buat ittinerary dan googling apapun, cuma merintah pesan museum yg beliau mau datangi saja).
1. Hal pertama adalah searching tiket di skyscanner, alhamdulillah dapet tiket promo Singapore Air lines 5 jt an pp tanpa perlu ngantri di acara travel fair yang kadang melelahkan buat saya, yang bikin lemes gak lama setelah beli SQ ternyata maskapai ANA dan JAL promo 4 jtan dengan penerbangan langsung Jepang, sementara SQ transit di singapore hahhaha
2. Ngurus e-pasport, paspor saya berlakunya masih sampai 2019 sebenarnya, tapi karena dengan e-paspor dapat ngurus visa waiver yang berlaku 3 tahun bisa pp jepang selama 15 hari per kedatang dan gratis, maka saya ngejar ini. Saya buat e-paspor dengan antrian 30 hari dengan biaya sekitar 660 ribu
3. Ngurus Visa Waiver, saya bisa diwakilkan oleh suami saya dengan membawa KK dan KTP saya serta sudah mendoanload terlebih dahulu form isian serta ditandatangani oleh saya kemudian diurus di Kedubes Jepang
4. Ittinerary, karena jadwal penerbangan sudah fix, maka ittinerary dibuat strik sesuai jadwal penerbangan, saya bilang jangan ngoyo spare waktu sehari maksimal 2-3 tempat, di jepang banyak stasiun tapi perlu waktu melototin peta, selama 6 bulan inilah saya melototin peta dan transportasi, usahakan jika baru datang jangan di geber ke banyak lokasi, siapkan badan agar pulih dari perjalanan pesawat baru keesokannya mulai eksplore Japan
5. JR pass, saya menggunakan JR pass ordinari 7 hari, kartu sakti yg bisa kamu pakai untuk keliling kota2 jauh dengan shinkansen dan JR line, catatan gunakan jR pass kalau kamu mau kebanyak Kota, jika hanya Tokyo atau beberapa Kota saja gunakan jenis JR yg lain, kemarin saya hampir 6 kota dan kota ke-7 kembali ke Tokyo, ditambah saya suka menelatkan diri dari jadwal jadi seat yang sudah di reserved biasanya hangus, lalu saya memilih gerbong not reserved dan ini menguntungkan karena shinkansen itu mahal jendral, selain JR ada juga willer bus hanya saja waktunya jadi lebih lama
6. Suica dan one day pas, kartu ini dipakai saat menggunakan subway, di Jepang ada beberapa jenis kereta ada subway dan JR nah kereta subway ini tidak di cover JR pass maka gunakan suica atau bisa juga pasmo namanya, sama aja, suica selain untuk naik kereta bisa juga untuk beli makanan/minuman di vending machine. kalau banyak jalan jangan ngandelin suica pake one day pass aja lebih untung hahhaha. Sementara  one day pass bisa sekalian untuk naik bus atau yang berencana keliling kota dengan subway kebanyak lokasi. Hal yg harus diperhatikan kalau malas jalan jangan pakai one day pass nanti rugi.
7. Googling makanan halal, bagi gw makanan halal penting karena gw muslin, gw cari dulu definisi halal, terus gw cari deh makanan halal di jepang, karena ternyata gak banyak juga, akhirnya suami yg takut kelaparan bawa rice cooker travelling, beras, teri kacang, kentang mustafa, abon, pop mie, beng-beng dan wafer superman, "lebay deh lu im keluar negeri bawa makanan indonesia", "maaf bro gw punya prinsip, tinggal menghormati saja" soalnya kami mengunjungi negara bukan ahli kitab, jadi ya menurut definisi yg saya baca plus daging dan ayamnya pun gak bs di kategorikan halal, so seafood dan sayur yg harus gw pilih kecuali ada cap halalnya, tapi beberapa orang ada yg mendefinisikan berbeda, monggo, gw pilih ini. Saya pesan hotel  tanpa makan pagi, pengalaman mengatakan pesan kamar yang smoking aja, jadi bebas masaknya kalau mau bawa rice cooker, saya kudu masak di kamar mandi menghindari smoke detector berbunyi karena saya pesan kamar non-smoking, jangan bayangin kamar mandi jorok yak, kamar mandi jepang kecil tapi bersih dan hi tech, beberapa drinkable dari keran. Ada satu penginapan yg gw pesen di hakone dengan paket makan malam dan pagi tata cara khas Jepang yang muslim friendly namanya Rikyuan, dikamarnya ada Onsen juga, dannn setelahnya kami gak kuat makan dan jadi trauma karena porsinya banyak dan rasanya gak familiar
8. Sudah tau peta, daerah makanan halal, monggo cari penginapan, kalau bisa 6 bulan sebelumnya dan yang bisa di cancel sehari sebelum kedatangan biar kalau berubah fikiran bisa gampang, saya banyak menggunakan jaringan Apa hotel sampai saya punya cardnya, pak swams punya permintaan khusus soal hotel, gak mau gabung dengan orang lain kamar mandinya, terpaksalah cari hotel yg masuk akal dan pas dikantong
9. Cari tiket museum, kebetulan kami memang pecinta museum, beberapa museum susah mendapatkan tiketnya such as ghibli museum, harus ditanggal dan jam tertentu serta satu atau dua bulan kedatangan belinya, untuk ghibli kalau gak ada teman di Jepang yg bisa beliin silahkan pesan di KK Day, masih masuk diakal harganya, yang lain gak masuk diakallll
10. Siapkan koper yang enteng, lojel lumayanlah walau isi bejibun tetep kalau dibawa jalan enteng, saya bawa dua yag satu lojel satu polo, si polo agak berat dibawa jalan padahal polo levih kecil dari lojel
11. Olah raga, sebelum berangkat sering2 jalan kaki, karena kalau mau gaya backpackeran kemana-mana jalan kaki, naik turun  tangga stasiun bawa koper
12. Pelajari stasiun, pelajari stasiun mana yg akan kamu lalui dengan kopermu, cari lift agar kamu gak gempor angkat koper walau orang Jepang seneng banget ngangkat2 koper ditangga yang anaknya banyak banget itu.
13. Nabung serta sering-sering ngecek kurs, biasanya bakal tinggi saat peak seasone, nabungnya langsung dalam bentuk Yen aja kalau udah jelas tanggal keberangkatannya dan saat belanja disana jangan pernanh ngitung kurs rupiahnya ya "sakit hati bookkkkk"
14. Print semua ittinerary yg telah dibuat, tiket yang akan digunakan (pesawat, tiket masuk wahana, bookingan kamar hotel, bookingan pesan kimono pokoke semua tiket yg berhubungan dengan kepergian di Jepang), bawa id card kantor, kalau perlu bagi pns bawa kopian sk pns, kenapa?memberikan bukti bahwa kita kesana untuk wisata bukan bekerja, semakin banyak warga Indonesia di deportasi baik dari singapore maupun jepang karena terindikasi bekerja disana yang penting masuk imigrasi sesuai aturan, ittinerary lengkap jadi kalau ditanya bs kasih bukti, jangan salah memunculkan no tlp bookingan hotel yg sudah kita cancel pengalaman teman-teman di #bibackpacker ada yg di deportasi gara-gara salah memunculkan no tlp. Prepare semua dengan baik, rapih, senyum, berdoa, jangan main hp dan ngobrol toh kita kesana mau wisata bukan cari kerja
15. Tipsnya jika baru datang dan akan pulang ke bandara naik bus limousine saja, googling tata caranya ya dan cari tau tentang perpindahan koper dari kota ke kota lain, gw dan suami sempat mengirim koper dari kyoto ke hotel kami menginap di tokyo dengan taqyubin, selain itu jika kedatangan dan kepulangan di stasiun yg sama titip koper di koin locker, ada di setiap stasiun
16. Oleh-oleh, gw tetep nyari oleh2 halal kecuali buat keluarga yg non muslim, terus jangan panik kalau keingetan belum beli oleh2, di bandara haneda semua lengkap dengan harga sama di pasaran, keren yah bener2 diatur sampai sistem ekonominya
17. Karena wisatawan mewakili nama negara maka jangan lupa kita adalah wakil-wakil itu, jaga nama baik Indonesia di mata negara lain, jangan rusuh yak, ikuti aturan termasuk cara ngantri dan duduk di kereta
Sekian urutan persiapan backpackeran gw, bakal diurai satu-satu dalam postingan selanjutnya, tidak lupa ucapan terima kasih buat #backpackerinternasional dan juga Dahlia Dhestinia yang sudah menginspirasi ittinerary buat pemula kek saya

Tidak ada komentar: