Selasa, 16 Desember 2014

Dia yang mau bertanggung jawab

Suami saya adalah pria biasa, beliau orang lain yang tiba-tiba hadir dalam hidup saya dan lalu atas nama Allah mau mengurus saya dan bertanggung jawab pada saya. Suami saya memang tidak sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna kecuali Rasulullah. Tetapi laki-laki ini mau bekerja keras untuk membangun keluarga bersama saya, laki-laki yang suka marah kalau saya gak nurut, ya iyalah#maafkab istrimu suka ngeyel.

Mungkin kalau tidak menikah dengan beliau, saya tidak pernah sesantai ini hidupnya, semua serba dimanjakan. Terlebih suami saya ini dahulu teman sekelas saya kuliah, beliau jadi tau bagaimana cara kami dalam perbikahan ini menjadi teman yang baik.

Beberapa hari yang lalu beliau bercerita bahwa beliau akan mengadakan acara seminar yang cukup bagus bersama teman-teman mengajinya, seminar tentang parenting. Saya memberikan masukan untuk narasumber, kemudian tiba2 beliau berkata, "gw memasukan elu jadi moderator" sekonyong-konyong gw kaget "hah, kenapa gw?" Secara saya memang semenjak kerja gak pernah lagi jadi moderator ataupun presentasi karena pns tau lah semua tergantung atasan, saya hanya pembuat saja. lalu dengan yakin dan mantap suami saya berkata "karena yakin elu mampu dan elu keren kalau bervicara". Oh no, saya tersanjung mendengarnya.

Walau akhirnyapun saya tidak jadi moderator beliau tetap menganggap gw hebat...ah tersanjungnya...padahal gak bisa apa2 hahhahah

Suamiku kau memang tak sesempurna pangeran-pangeran negeri dongeng itu, tetapi kau sempurna dihatiku....halah








Mencoba lebih baik

Minggu, 07 Desember 2014

tenang ada Allah

Ketika semua orang tidak percaya akan kemampuan kita
Ketika semua orang meragukan keberadaan kita
Ketika banyak orang merendahkan kita
maka, yakinlah bahwa ada Allah yang menilai setiap proses keberadaan kita
hanya Allah yang tahu untuk apa dan mengapa kita ada dan berada pada posisi saat ini

kawan, sering kita merasakan seperti syair diatas, entah kemarin lusa atau yang akan datang, terkadang kita bersedih akan kenyataaan, tapi ingatlah tidak ada yang sia-sia didunia ini dan tidak ada yang kebetulan didunia ini, semua yang terjadi atas ijin Allah bahkan jatuhnya daun juga atas ijin Allah dude.

dulu saya pernah bertanya pada suami saya diawal pernikahan, "bagaimana kalau seandainya elu jahat sama gw, meninggalkan gw dan tidak bertanggung jawab pada gw?" dengan muka biasa saja suami saya menjawab, "apakah elu percaya pada Allah? kalau percaya, seandainya memang pada posisi diatas elu berdoa yang banyak pada Allah dan berdoa agar gw kembali pada jalan yang benar, sesungguhnya gw mau selalu baik, walau gw gak tau kemudian hari akan seperti apa" dalam hati saya, iya bener yah kenapa juga mengkhawatirkan hal yang belum terjadi, lagian kalau ada masalah lapor saja pada Allah, kan Allah maha segala.


*abaikan panggilan sayang gw dan suami heheheh masih elu dan gw
Mencoba lebih baik