Rabu, 31 Januari 2018

Tentang Dilan

#masihDilan

Nih pelmnya bagus, gak berlebihan untuk gaya pacaran anak sma dan kewajaran yang ditampilkan, gak seperti pelm remaja jaman kekinian. Eh tapi, gw sebagai penonton yang sudah melewati masa esema, opo iya jaman sma anak-anak pacarannya sedalam itu dalam arti "perasaan" bukannya sma itu cinta monyet ya?

Terus gw ngebandingin sama gw, yang jaman sma masih ngalungin botol dan ompreng nasi di leher (serius), yang jaman sma masih dituntun bokapnya dateng ke sekolah, yang jaman sma yang ada di otak gimana masuk kelas IPA dan lulus UMPTN(ketauan usianya), wahaa kata Dilan dalam novelnya "gak boleh dibandingkan"

yup ternyata setiap manusia beda-beda jalur hidupnya. Dan gw bahagia dikasih jatuh cinta diusia sudah 27 tahun, bahagia juga kek remaja lain karena kalau ditanya "suaminya kenal dimana?" Dan dengan bangga gw bilang "teman kuliah" terkesan muda yah padahal suami gw adalah teman kuliah gw disaat usia sudah diatas 25 tahun, teman kuliah tambahan, kami bukan cinta remaja hanya cinta orang dewasa yang sudah matang usianya, yang kalau kumpul dimana saja pertanyaannya "kapan menikah?" hahahhaha

Sudahlah, dilan dan saya beda cerita dan jalan hidupnya, kami gak boleh iri dengan masing-masing jalannya. Kesamaan saya dengan dilan cuma satu, dulu "teman" yang jadi suami saya sekarang juga ngenalin daerah Bandung ke saya karena saya pendatang, kalau Dilan mah gak bersatu kalau saya dong bersatu, makanya masih SMA jangan pacaran, belajar aja dulu tongg, kuliah dan nyari kerja itu susah, lebih pedih dari putus cinta....#eaeaea #makanyabacanovel

Kamis, 04 Januari 2018

Labeling

Labeling....

Gw dulu pernah nulis tentang labeling waktu jamannya lagi hot tentang pilkada or pilpres, sekarang gw pingin aja nulis labeling yang gak ada hubungannya dengan politik tapi nyatanya emang sering dilakukan terutama sama gw

Labeling yang dimaksud misalnya aja bahwa tukang ojek itu hanya profesi yang dimiliki oleh orang berpendidikan rendah, siapa bilang?dulu GW berfikir gitu, tapi nyatanya labeling pendidikan rendah gak bisa lagi menempel pada profesi tukang ojek karena nyatanya mahasiswa, dosen bahkan guru bisa part time dengan ojek onlinenya. Nah, salah lagi kan gwwww

Selain itu banyak orang yang melabelkan orang dengan pakaian kucel gak mampu membeli sesuatu yang sifatnya mahal.
pernah di suatu konser besar, menghadirkan artis keren dan harganya juga cukup mahal untuk ukuran artis Indonesia, datang dan berjalanlah seseorang dengan rompi kucel menuju gedung pertunjukan, sementara didepan orang itu berjalan dua orang dengan pakaian rapih berjas dan elegant sebagai sesama pengunjung, tanpa ditanya masuk dengan lancarnya, lalu orang dengan rompi kucel di cegat oleh penjaga pintu dan ditanya seperti merendahkan "sudah beli tiket belum?", bahkan sampe disuruh menunjukan tiket yang nyatanya duduk dibangku VIP, padahal pintu yang dimaksud bukan pintu tiket, hanya sebuah pintu penjagaan dari area toilet menuju area utama, seharusnya semua pengunjung yang sudah berada di area tersebut dipastikan adalah orang-orang yang sudah memiliki tiket karena sudah melewati dua penjagaan sebelumnya, ada perbedaan perlakuan disini. Yup, kita memang sering sekali menilai orang dari penampakan luarnya saja, bahkan saya masih seperti itu. terkadang

yang paling umum masalah ibu-ibu melahirkan dengan SC ataupun dengan normal, masing-masing kadang gak mau kalah melabelkan pelaku ataupun ibu-ibu bekerja dengan tidak bekerja. hahahaha, gw suka pusing ngebaca argumen kedua kubu ini, sebagai orang yang berdiri dengan netral untuk masalah ini, semua tergantung dari ujian yang diterima ya, nikmati saja, kalau lelah berhenti dan jangan saling melabelkan, karena sesungguhnya pelabelan itu tidak mengenakan, setiap orang ingin selalu terlihat sempurna dan benar, padahal jelas kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T, betul gak guys? terus? yang penting keknya saling menghargai keputusan.

disini gw sih cuma mau bilang kediri gw sendiri bahwa jangan sering-sering melabelkan sesuatu, kalaupun gw udah terlanjur melabelkan cepat-cepat introspeksi diri dan tobat bat battttt, nah kalau kita dilabelin sama orang tertentu, tetaplah semangat jangan rendah diri karena belum tentu orang itu benar, jangan-jangan kita lebih rendah dari label itu. itu aja sih hahahahha.

karena sesungguhnya dan yang pasti saya lagi pingin makan hokben atau udon atau hm hm....sushi juga boleh lah

Bekasi, 04 Januari 2018