Senin, 17 Februari 2014

Kegilaan nomer 200

Hari ini 17 februari 2014 adalah 1 hari menjelang usia 30 tahun . ya saya sudah menjelang 30, sudah 2 tahun 4 bulan menikah dan sampai saat ini belum dipercaya memiliki keturunan. Ah lagi2 masalah keturunan, gunung aja takut dikasih amanah ini manusia minta-minta amanah. Ya walau saya terlihat santai tapi tetap kami ingin juga seperti yang lain memiliki keturunan, kami juga tidak ingin sepi bukan hihihi. Hari ini pun saya sudah terlambat kurang lebih 10 hari dari siklus bulanan saya, sudah sejak dari terlambat 1 hari saya terus test urin, hampir tiap pagi dan sore saya test. Jangan tanya berapa test pack dan berapa jenis test pack saya gunakan selama 10 hari ini. Dari yang harga 3 ribu sampai 25 ribu. Hasilnya? Tentu tidak jelas dan saya terus berkutat dalam imajinasi saya bahwa ada 2 garis tipis, selama 10 hari saya menganggap diri saya hamil. Gila!!! Ya betul saya seperti orang gila, wong suami aja gak melihat gari samar apapun lah kok saya bisa bilang ada ya? Inilah kegilaan saya nomer 200 (ngikutin kegilaan arai hahahah).

Hari ini saya tersadar, menyudahi kegilaan saya beberapa haro ini, sepulang rapat dari kantor menuju rumah saya sempatkan membeli test pack kembalu, langsung 3 hahhaah, sampai rumah saya langsung test karena alatnya bisa dipakai pagi siang malam. Tentunya dengan hasil negatif benar2 tidak terlihat samar sama sekali, mungkin kegilaan saya mulai berkurang sehingga samarnya pun tidak terlihat. Selepas shalat ashar perut saya melilit dan seperti ada cairan haid keluar. Eng ong eng ada darah yang keluar...kali ini sama dengan bulan lainnya bersyukur, bersyukur masih punya siklus bulanan, bersyukur kegilaan kambuhan setiap terlambat siklus bulanan menyembuh serta bersyukur atas segala hal. Mungkin bulan ini belum insha Allah usaha lagi sampai Allah berkata " silahkan mba ima dirawat anaknya" masa itu akan datang, aku yakin ya Allah masa itu pasti akan datang.

Hari ini 1 hari sebelum usia 30 aku berusaha berdiri tegar menghadapi kenyataan, mengalahkan kegilaan dalam imajinasiku. Allah pasti mendengar doa-doaa kami, para pencari harapan